Mati Konyol = Sahid ??

Para kerbau indonesia yang dicocok hidung itupun
Satu demi satu mampusss !!!
Namun si dungu nmt itu masih saja bernapas...

Hei... para kerbau !!
Tak ada itu kesadaran yang mungkin kalian inginkan
Hanya kebencian demi kebencian yang terus tumbuh di hati...

Sudahilah ketololan ini...!

Itulah status yang pernah saya tuliskan diberanda fb-ku beberapa waktu yang lalu. Buat sebagian para pembaca mungkin menilai betapa ekstrimnya hujatan diatas, bila demikian halnya, maka saya yakin para pembaca dapat pula menilai se-ekstrim apa para pelaku bom bunuh diri untuk membunuh beberapa orang, yang telah beberapa kali terjadi di tanah air kita ini.

Atau barangkali saja diantara pembaca berpendapat agar saya dapat memaklumi atau mungkin mentolerir aksi pelaku bom bunuh diri tersebut, dengan alasan bahwa yang mereka lakukan adalah suatu kebenaran menurut sudut pandang mereka…… Woww…!!!
Jika demikian halnya maka tolong dilihat pula kebenaran itu dari sudut pandangku, yang menganggapnya hanyalah sebuah ketololan belaka.



Perjuangan apa yang diinginkan dari aksi bom bunuh diri atau meledakkan bom ditempat tertentu. Apakah mereka berharap timbulnya suatu kesadaran dari orang-orang yang melihat aksi-aksi itu, kesadaran apa itu ?!
Ataukah jihad perjuangan melawan musuh ?!
Musuh yang mana pula… bila musuh sedang tidak menyerang, musuh yang tidak siap atau musuh yang tidak berdaya, pantaskah disebut dengan Musuh. Habis arang besi tak masak, musuh tak mati saudara sendiri yang binasa.

Atau hanya sekedar untuk membumi-hanguskan gedung yang mewah yang dianggap oleh mereka milik musuh ?
Oohhh… betapa murahnya harga sebuah nyawa, betapa sia-sianya hidup berbulan-bulan dan sia-sianyan waktu yang dimiliki hanya untuk merencanakan sebuah kekonyolan….


Saya ingat tentang kisah para syuhada yang mati di medan pertempuran atau kisah-kisah Rasululullah SAW dan sahabatnya yang berjihad melawan musuh.
Ketika pertempuran membinasakan musuh, maka musuh yang dihadapi adalah musuh yang sangat jelas bukanlah musuh karang-karangan.
Satu hal yang penting yang aku catat, para syuhada tersebut bukanlah orang-orang yang putus asa, melainkan mereka yang bersemangat menumpas musuh. Menghabisi musuh sebanyak-banyaknya, bukannya membunuh musuh satu lalu minta dibunuh oleh musuh apalagi bunuh diri…. 
Para syuhada itu bukanlah orang-orang yang ingin mati konyol, mereka adalah orang-orang yang “cerdas”, mereka yang mati syahid adalah mereka yang selalu menangkis serangan pedang lawan ketika berlaga di medan perperangan agar tidak mati dan dapat menumpas lawan lainnya satu demi satu. Mati di dalam perperangan bukanlah menjadi rencana dan tujuan mereka, tapi ketika kematian harus datang mereka siap dan penuh keikhlasan menemui Tuhannya, dengan kebanggaan mati sebagai syuhada.

Banyak sahabat Rasulullah SAW yang selalu ikut berjuang menumpas musuh di beberapa peperangan, namun pada akhirnya mereka tak menemukan kematiannya di medan peperangan, karena memang para sahabat itu tidak pernah merencanakan kematiannya saat menumpas musuh-musuh pada saat tersebut. Empat Khalifah adalah diantara para sahabat Nabi yang pada akhirnya berkarya dalam kemajuan dan persatuan umat Muhammad SAW sebelum ajal mereka tiba dengan cara yang berbeda-beda.

Bandingkanlah orang-orang itu yang melakukan aksi bunuh diri di negeri kita ini yang lebih dikenal dengan sebutan “teroris”, mati konyol adalah yang mereka rencakan dengan tujuan membunuh musuh yang tak jelas siapa ??
Aksi para “teroris” tak menghasilkan kesadaran akan orang-orang yang mendengar dan menyaksikannya apalagi terhadap negara lain yang dianggap mereka sebagai “musuh”, para pelaku aksi bunuh diri di Indonesia itu hanyalah mampu membunuh bangsanya sendiri dan menanamkan kebencian-kebencian yang berbalik kepada mereka sendiri, rasa decak kagum dan hormat hanyalah datang dari segelintir orang-orang yang “kebingungan”……….

-------------------------------------------------

Ya Allah, hamba tak pernah ragu akan kebesaran-Mu.
Engkau akan selalu membuka pintu hati dan kesadaran kepada setiap manusia akan keberadaan-Mu, walau masih saja ada yang berpaling dari-Mu.

Ya Tuhan, hamba sedikitpun tak pernah ragu bahwa Engkau akan mengetuk pintu hati dan membuka kesadaran kepada para manusia untuk menghentikan kelakuan bodohnya, meski masih saja ada yang tak menghiraukan-Mu.

Tuhanku yang Maha Adil, tidaklah mungkin Engakau ciptakan manusia hanya untuk Engkau masukkan kedalam neraka-Mu, melainkan mereka sendiri yang menginginkan setelah mereka hanya mau mendengar nafsu kesombongan diri sendiri…..


Palembang, 14 Agustus 2009

Salam….

by roel

Terimakasih untuk kunjungannya...
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment