Menarik sekali dari apa yang dituliskan oleh salah satu temanku di beranda Face Book-nya kemarin sore, temanku sungguh bersyukur karena masih banyak orang-orang yang sekitarnya yang baik sekali. Spontan dalam hatiku menyetujui pernyataannya tersebut.
Yaa... alangkah bahagianya bila masih banyak orang disekitar kita yang begitu baik, apalagi mereka tak hanya baik tapi juga begitu peduli dan tak segan-segan memberikan bantuan bila diperlukan.
Dulu sekitar di tahun 2002 aku pernah mengalami musibah; sebuah kecelekaan kecil. Ketika itu aku, istriku dan kedua anakku pergi ke suatu tempat dengan mengendarai sepeda motor. Kejadian bermula saat sepeda motor didepan kami menyerempet ban sepeda motor depan kami yang sedang melaju tidak begitu kencang, hingga membuatku kehilangan keseimbangan dan akhirnya kami jatuh ke aspal. Segera kulihat anak dan istriku, kedua anakku tidak apa-apa tapi kaki kiriku yang tertimpa motor rasanya sakit sekali seperti tidak bisa digerakkan, dan istriku tiba-tiba saja pingsan karena shock berat.
Saat itulah betapa pertolongan orang-orang disekitar kejadian itu terasa sangat berarti sekali. Orang-orang segera menghampiri kami membantu mengangkat anak-anakku , bahkan ada beberapa pengendara motor lainnya sempat menghentikan laju kendaraannya dan membawa sepeda motor kami ketepi, salah satu dari pengendara motor tersebut langsung mengunci sepeda motor kami.
Tak lama setelah kejadian tersebut dan kami dirasa tidak begitu mengalamai luka yang begitu parah, pengendara motor yang mengunci motor kami tadi memberikan kunci motorku seraya berkata; “ Mas…, ini kunci motornya dikantongin saja !”, dan beberapa orang yang menolong kami menyarankan agar secepatnya meninggalkan tempat kejadian, karena disekitar daerah itu sangat rawan akan orang-orang yang tidak baik. Aku menyetujui usul mereka.
Sebelum sempat kami melanjutkan perjalanan kami, tiba-tiba ada dua orang polisi dan menghampiri kami. Saya katakan saja pada mereka bahwa ini hanya kecelekaan tunggal, saya pikir karena memang pengendara yang meyerempet motor kami sudah tidak kelihatan lagi. Kedua polisi ini memeriksa sekilas keadaan kami dan menyarankan agar luka-luka kami diobati saja dikantor mereka. Istriku menyetujui sembari istirahat sembari menenangkan diri dulu. Dikantor polisi kami diberikan air minum dan obat luka untuk mengobati luka-luka kami.
Disitu saya merenung lagi bahwa bahwa masih ada pengendara sepeda lain yang baik hati dan mau melaporkan kejadian itu pada polisi.
Aku tak bisa membayangkan apa jadinya bila seandainya orang-orang disekitar kejadian itu hanya diam menonton dan tak peduli sedikitpun dengan apa yang menimpa pada kami. Hmmm ... ternyata tidak !, mereka begitu baik ! walaupun ada beberapa orang yang mengerumuni kami dan tak sempat menolong, namun bentuk kepedulian mereka sangat berarti sekali buat kami pada saat itu.
Satu hal yang membuatku merenung mengapa mereka-mereka itu begitu baik dan peduli, dengan segala kerelaan dan ketulusan hati mereka masih mau menyempatkan diri untuk menolong. Masih terbayang dibenakku saat wajah-wajah penolong menghampiri kami. Mereka sangat terlihat begitu tulus…, ketulusan wajah mereka seolah-olah ingin mengatakan; “Saya begitu bahagia bisa menolong kalian saat ini”.
Hmmmm saya setuju sekali dengan wajah-wajah itu; “Kita akan jauh lebih bahagia dan bersyukur bila kita mampu berbuat baik pada orang lain ketimbang orang lain yang berbuat baik pada kita”
Salam….
0 komentar:
Post a Comment